cover
Contact Name
Hilda Hilaliyah
Contact Email
hilda.unindra@gmail.com
Phone
+6287878741498
Journal Mail Official
jurnal.deiksis@gmail.com
Editorial Address
Ruang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI Kampus A Gedung 3 lantai 2, Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Deiksis
Deiksis is a journal that aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish scientific works from national and international lecturers, researchers, students, and practitioners to present their new ideas, concepts, and theories in Indonesian language and literature education focused on Language Learning and Indonesian Literature, Class Action Research (CAR) of the teaching of Language and Indonesian Literature, Indonesian Linguistics and Literature, Linguistic and Literary analysis as well as related topics. All articles are peer-reviewed by at least two peer-reviewers. Deiksis is managed to be issued twice in every volume. The scope of Deiksis is Indonesian Language and Literature Learning Model, Assessment and Evaluation of Teaching Indonesian Language and Literature, discourse analysis, pragmatics, anthropolinguistics, language and culture, dialectology, language documentation, cognitive linguistics, language education, translation, language planning, psycholinguistics, sociolinguistics and other scientific fields related to language studies.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2022): Deiksis" : 10 Documents clear
The Use of Code Mixing by Indonesian Youtubers Living in Germany Nessa Aqila Anggraini
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.996 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.11429

Abstract

This article analyzed code mixing which occurred in two videos from Gita Savitri and Sarrah Nurul youtube channels. They both are Indonesian students who are living in Germany. The aims of this research are to find out the types of their code mixing and the reasons why they mixed their code while they were talking in their videos. The data were taken from utterance of Gita and Nurul in their videos were uttered in Indonesian and mixed by English utterance. The writer conducted the analyses types of code mixing based upon classification by Pieter Musyken (2000) and conducted analyses of reasons based upon Hoffman (1991). Through the analyses there are 3 types code mixing were occurred (1) insertions, (2) congruent lexicalizations and (3) alternations. There were 6 reasons doing code mixing found through this research, they are (1) clarifying the speech content (2) talking about a particular topic (3) quoting (4) repetition for clarification (5) showing empathy (6) to express group identity.
Implikatur Percakapan dalam Film "The Gift" Karya Hanung Bramantyo Dhea Aisyah Rahmah; Tri Pujiati
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.099 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.10534

Abstract

Implikatur percakapan dalam sebuah film sering kali ditemukan, sehingga menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis implikatur percakapan dalam film “The Gift” karya Hanung Bramantyo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diambil dari film “The Gift” yang diproduksi pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa implikatur percakapan yang mengacu pada teori dari Yule dapat diaplikasikan dalam penggunaan implikatur di dalam sebuah film. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implikatur percakapan umum diperoleh sebanyak 11 data atau sekitar 29,00%, (2) implikatur percakapan khusus diperoleh sebanyak 17 data atau sekitar 45,00%, (3) implikatur percakapan berskala diperoleh sebanyak 10 data atau sekitar 26,00%. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa implikatur sering terjadi dalam proses percakapan antara mitra tutur dan penutur walaupun hanya dengan kalimat singkat.
The Analysis of Gender in Metaphors: Pramoedya Ananta Toer’s Novel Ayu Bandu Retnomurti; Nurmala Hendrawaty
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.871 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.10339

Abstract

Metaphor as one of the figurative languages supposition that the more frequently used, both as a sweetener and to get people interested in reading. Not easy to determine the exact word or phrase to be compared as if the word or phrase does not fit will obscure even be able to eliminate its meaning. The purpose of this research is to explain the specificity in the use of metaphor, especially concerning the types of gender. This research uses the qualitative method to analyze the data based on the context of meaning that enveloped it. In this research, it was found metaphors that have a particular use, especially concerning gender such as You, The Girl from the Coast, The Girl, The Flower of the Town, Village Kembang, Night Butterfly, the moon, Spanish Guitar, which are the images that have the specific use to describe the topic of women. While, Governor, Daendels, The Village Chief, An Owl, The Servant, Sea Lizards, Blackguard, the Old Man, Garong Cat are the uses of imaging have the specific in describing the topic of men. The implication of this research can be expanded by comparing the metaphors that have imaging sexed women in English would be translated using the metaphor sexed women also in Indonesian, and how metaphors that have imaging sexed man would translate metaphors imagery sexed man also has answered through this research. The recommendation of the researchers suggests for the next researcher to discuss the other figurative languages such as simile, hyperbole, paradox by using its markers.
Model Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Using sebagai Mata Pelajaran Muatan Lokal Berbasis Karakter Memmy Dwi Jayanti
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.156 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.11291

Abstract

Mempersiapkan siswa agar memiliki sifat, kualitas, dan keterampilan dalam kehidupan yang akan datang dapat dilakukan dengan membangun karakter agar siswa dapat berprestasi baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengembangan model bahan ajar berbasis karakter bagi siswa sekolah dasar, hal ini diperkuat dengan adanya asumsi bahwa pendidikan karakter sebagai gerakan berbasis sekolah dianggap paling cepat berkembang serta dapat membantu mengembangkan nilai pendidikan karakter dalam mengartikulasikan siswa agar menjadi individu atau warga negara yang sukses dan dapat menciptakan masyarakat yang damai. Nilai pendidikan karakter diinternalisasikan ke mata pelajaran muatan lokal yaitu bahasa Using sebagai bahasa daerah di Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif untuk analisis kebutuhan siswa sebagai pedoman dalam pengembangan model bahan ajar yang akan digunakan. Model bahan ajar berupa aspek keterampilan berbahasa serta nilai pendidikan karakter yang melibatkan beberapa aspek, seperti: pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kebutuhan siswa terdapat tema-tema bahasa Using yang telah ditentukan untuk setiap pertemuan. Pilihan rancangan model bahan ajar bahasa Using berbasis karakter mengadopsi model Brown, serta model Jolly dan Bolitho yang menitikberatkan pada kurikulum bahasa Using yang digunakan saat ini di sekolah dan keterampilan berbahasa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Using di SDN Model Banyuwangi.
Adaptations to Emergency Remote Teaching on EFL Writing Course During the Covid-19 Pandemic Hanna Sundari; Rr. Astri Indriana Oktavita; Nurmala Hendrawaty
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.789 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.10621

Abstract

Covid-19 pandemic forced lecturers and students to stay at home and manage online remote teaching systems. This current study explored the adaptations to emergency online teaching on EFL Academic Writing courses in the aspect of practices and perception from both lecturers and students at university. A mixed-method approach was selected using an exploratory sequential design. The participants were a lecturer and 51 university students who registered for the course at a private university in Jakarta. The instruments were the lecturer’s documents from 14 meetings and an online questionnaire sequentially. The data were then analyzed using descriptive as well as thematic qualitative data analysis. The findings showed that the lecturer’s adaptations consisted of digital learning platforms, material delivery, teaching methods/techniques, and writing activity and assessment.  Some students assumed that attending online remote teaching was confusing, while others had no adjustments and called it a new and valuable experience. In general, they perceived positive perceptions toward teaching’s practices. WhatsApp mobile messenger with content materials in PDF format using Genre-based approach considers being very effective in managing Academic Writing courses for emergency remote teaching during the pandemic.
Representasi Femininitas dan Maskulinitas dalam Film “27 Steps of May” Rista Ihwanny; Muhammad Iqbal Qeis
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.671 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.12900

Abstract

27 Steps of May adalah film Indonesia karya sineas Ravi Bharwani yang dirilis pada 2018 dan menjadi film yang penting untuk dikaji karena mengangkat tema sensitif yang terpinggirkan dalam industri film. Film ini mengangkat kisah seorang anak perempuan bernama May yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya. May menjadi korban pemerkosaan pada kerusuhan 1998, di saat usianya hanya 14 tahun. Film ini berfokus pada bagaimana May dan sang ayah menjalani kehidupan pasca kejadian pemerkosaan tersebut. Tokoh May dan sang ayah yang disandingkan dalam film terlihat sebagai suatu oposisi biner, yaitu tokoh perempuan yang menjadi representasi femininitas dan tokoh laki-laki yang menjadi representasi maskulinitas. Artikel ini akan menganalisis bagaimana femininitas dan maskulinitas dimunculkan melalui dua tokoh tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika John Fiske. Adegan-adegan dalam film akan dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film 27 Steps of May di satu sisi masih melestarikan nilai-nilai femininitas dan maskulinitas yang beroperasi dalam masyarakat. Namun di sisi lain, film ini juga menunjukkan pergeseran dari nilai-nilai status quo tersebut. Temuan ini menegaskan bahwa sineas Indonesia melalui karyanya turut menjadi agen perubahan dengan berusaha mendobrak nilai-nilai tradisional femininitas dan maskulinitas yang sudah terlalu mengakar di masyarakat.
Peristiwa Tutur pada Tuturan Remaja Cadel Suatu Kajian Neuro-Morfologi Mhd. Johan
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.735 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.10882

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian yang berhubungan dengan syaraf penutur dalam memproduksi morfem dan penelitian ini tidak dapat dipisahkan dengan fonem-fonem yang diujarkan oleh penutur jadi penelitian ini lebih tepat melakukan pendekatan neuro-morfologi. Teori neuolinguistik yang digunakan adalah teori Ingram, Sastra, dan Johan. Untuk morfologi penulis menggunakan teori Nida. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Sudaryanto. Metode tersebut adalah metode pengumpulan data yang digunakan adalah simak libat cakap, di sini peneliti terlibat aktif memancing responden bicara sebanyak-banyaknya sehingga data yang dikumpulkan lebih valid. Di sini penulis merekam ujaran-ujaran yang dituturkan oleh responden. Perekaman ini dilakukan secara diam-diam supaya ujaran yang diujarkan itu kelihatan tidak dibuat-buat dan kelihatan asli. Sedangkan untuk maganalisis data ini penulis menggunakan metode distribusi, metode ini dilengkapi oleh teknik bagi unsur langsung yang mengacu pada morfem dan fonem yang diujarkan oleh penutur kemudian teknik yang digunakan adalah: Teknik lesap, Teknik ganti, dan Teknik tambah atau ekspansi. Hasil yang didapatkan adalah peristiwa lesap adalah 19%, peristiwa ganti (asimilasi) 69%, dan tambah (ekspansi) 12 %.
Relasi Kekerabatan Bahasa Sasak dan Bahasa Banjar Dian Mahendra; Hendrokumoro Hendrokumoro
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.921 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.10316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi relasi kekerabatan BS dan BB. Ada empat isu yang dibahas, yakni leksikostatistik, glotokronologi, korespondensi bunyi, dan perubahan bunyi berdasarkan kosakata PAN. Data berbentuk kosakata dasar Swadesh dalam BS, BB, dan PAN. Data dalam BS diperoleh dengan metode introspektif. Sementara itu, data dalam BB dan PAN diperoleh dari sumber tertulis. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, data dianalisis dengan teknik leksikostatistik dan glotokronologi untuk menentukan persentase kekerabatan, waktu pisah, dan tingkat kekerabatan kedua bahasa tersebut. Secara kualitatif, analisis dilakukan untuk mengidentifikasi korespondensi bunyi dan perubahan bunyi berdasarkan kosakata PAN. Hasil analisis data menunjukkan bahwa BS dan BB memiliki hubungan kekerabatan di tingkat keluarga bahasa dengan persentase kekerabatan sebesar 57% dan waktu pisah sekitar 1.192 – 1.488 tahun yang lalu atau 533 – 829 M jika dihitung dari tahun penelitian (2021). Adapun korespondensi bunyi ditemukan sejumlah dua belas perangkat, yakni korespondensi bunyi /?-a/, /?-u/, /?-h/, /?-i/, /a-u/, /ø-h/, /?-t/, /?-k/, /e-i/, /?-u/, /w-h/, dan /ø-?/. Selain itu, ditemukan juga tiga jenis perubahan bunyi, yaitu lenisi dan fortisi (pelemahan dan penguatan bunyi), penghilangan bunyi, dan penambahan bunyi. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara formal dan informal.
Penggunaan Makian dalam Film “Bumi Manusia”: Kajian Sosiolinguistik Khairunnisa Nisa; Sisti Damayanti
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1688.561 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.11476

Abstract

Kata makian sering terjadi, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam dunia perfilman. Sebagaimana dalam film Bumi Manusia, ditemukan beberapa kata makian. Tujuan penelitian ini untuk menelaah referensi dan fungsi tuturan makian dalam film Bumi Manusia sebagai kajian sosiolinguistik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui teknik analisis dasar simak dengan teknik lanjutan simak bebas cakap dan teknik catat. Hasilnya, ditemukan makian berbahasa Melayu/Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Belanda. Temuan tersebut memperlihatkan 5 referensi dan 3 fungsi makian. Referensi makian tersebut adalah referensi tubuh, binatang, keadaan, makhluk halus, dan profesi, sedangkan fungsinya ditemukan fungai humoristic, habitual, dan abusive.
Case of Vengeful Woman in News Text: Sara Mills' Critical Discourse Analysis Alhabiib Josy Asheva; Aulia Zahra Tasyarasita
Deiksis Vol 14, No 2 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.596 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i2.9999

Abstract

Women are frequently underrepresented in the media and its content gives more favors to men. The discussion of the portrayal of women in news media cannot be separated from the values and ideology of a journalist. This paper aims at investigating the position of the subject, object, and reader, also identifying the ideology of the author on the news article. This research applied the descriptive qualitative approach. The data source of the research is in the form of vocabularies, phrases, or sentences that reflected Sara Mills’ model in a news text entitled Indonesian Woman Sends Poisoned Satay to Ex-boyfriend, Ends up Killing Delivery Man's Son instead obtained from asiaone.com published in May 04, 2021. The findings of the research show that the subject position on the news text mostly used noun phrase to refer to the actor. Moreover, for the object position, the author positioned Nani, the actor, as the object. Based on reader position, the use of third person pronoun is majorly used in order to deliver the storyline objectively. The analysis of ideology of the news text revealed that the author does not have any tendency to either marginalize or defend the woman

Page 1 of 1 | Total Record : 10